LAPORAN UJIAN KAIN PUTIH DAN BAHAN YANG
DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN BATIK DAN TENUN
عَن عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لاَ تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ فَإِنَّهُ مَنْ لَبِسَهُ فِيالدُّنْيَا لَمْ يَلْبَْسْهُ فِي الآخِرَةِ
Dari Umar bin al-Khaththab Radhyiallahu anhu,
dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Janganlah
kalian mengenakan sutra, karena siapa yang mengenakannya di dunia, maka dia
tidak akan mengenakannya di akhirat.
Hasil kajian yang dijalankan oleh Perbadanan
Kemajuan Kraftangan Malaysia dan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) sejak
tahun 2013 akhirnya mengesahkan seperti berikut :
Keputusan Analisis Kain Putih
Keputusan Analisis Benang
BIL
|
JENIS KAIN
|
KEPUTUSAN
|
1
|
Chiffon
|
100 % Sutera
|
2
|
Satin
|
100 % Sutera
|
3
|
Creepe De Chine
|
100 % Sutera
|
4
|
Jacqued
|
100 % Sutera
|
5
|
Habotai
|
100 % Sutera
|
6
|
Silk Kimono
|
100 % Sutera
|
7
|
Silk Chiffon
|
100 % Sutera
|
8
|
Doble Jacquard
|
100 % Sutera
|
9
|
Rayon Jaquard
|
74 Viscose Rayon/ 26% Sutera
|
10
|
Opel
|
54% Sutera / 46 Viscose Rayon
|
Keputusan Analisis Benang
BIL
|
JENIS KAIN
|
KEPUTUSAN
|
1
|
Benang Sutera
|
100 % Sutera
|
2
|
Benang Emas
|
Polymide (Emas) / Rayon (Putih)
|
3
|
Benang Perak
|
Polymide (Perak) / Rayon (Putih)
|
4
|
Benang Polyester
|
100 Polyester
|
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ اليَمَانِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ لاَ تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ وَلاَالدِّيبَاجَوَلاَ تَشْرَبُوافِي آنِيَةِ الذِّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلاَ تَأْكُلُوافِي صِحَافِهَا فَأِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَلَنا فِي الآخِرَةِ
Dari Hudzaifah bin al-Yaman, dia berkata, Aku
pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Janganlah
kalian mengenakan sutra halus dan sutra kasar, dan janganlah kalian minum
dengan menggunakan bejana emas dan perak, janganlah kalian makan dengan piring
emas dan perak, karena yang demikian itu bagi mereka di dunia dan bagi kalian
di akhirat.
Makna Secara Umum
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang
kaum laki-laki mengenakan sutra halus dan sutra kasar, karena jika laki-laki
mengenakannya, bisa mengesankan sifat kewanitaan atau menyerupai para wanita
yang suka kepada perhiasan. Sementara kaum laki-laki dituntut untuk memiliki
ketegaran, kekuatan dan kejantanan.
Beliau juga melarang masing-masing dari kaum
laki-laki dan wanita makan dan minum dengan menggunakan piring dan bejana yang
terbuat dari emas atau perak, karena hal itu mencerminkan kemewahan dan
kesombongan, disamping dapat menyakiti hati orang-orang fakir yang tidak
memiliki apa pun untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan juga dapat mempersempit
perputaran uang di kalangan orang-orang yang bermuamalah. Beliau memberikan
alasan dengan bersabda, “Sesungguhnya makan dan minum dengan menggunakan emas
dan perak itu bagi orang-orang kafir yang menikmati kesenangan mereka di dunia.
Sementara kenikmatan itu bagi kalian wahai orang-orang muslim yang tulus pada
hari Kiamat, jika kalian menghindari emas dan perak itu karena takut kepada
Allah dan mengharapkan pahala di sisi-Nya.
Orang laki-laki yang mengenakan sutra di
dunia, berarti dia lebih dahulu menikmatinya. Karena itu dia tidak akan
menikmati dan mengenakannya di akhirat. Sebab orang yang lebih dahulu menikmati
sesuatu sebelum tiba waktunya, maka dia dihukum dengan tidak mendapatkan
kesenangan itu. Sesungguhnya siksa Allah itu amat pedih
No comments:
Post a Comment