Sunday, October 22, 2017

LAPORAN UJIAN KAIN PUTIH DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN BATIK DAN TENUN


LAPORAN UJIAN KAIN PUTIH DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM PEMBUATAN BATIK DAN TENUN

عَن عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لاَ تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ فَإِنَّهُ مَنْ لَبِسَهُ فِيالدُّنْيَا لَمْ يَلْبَْسْهُ فِي الآخِرَةِ

Dari Umar bin al-Khaththab Radhyiallahu anhu, dia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Janganlah kalian mengenakan sutra, karena siapa yang mengenakannya di dunia, maka dia tidak akan mengenakannya di akhirat.

Hasil kajian yang dijalankan oleh Perbadanan Kemajuan Kraftangan Malaysia dan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM) sejak tahun 2013 akhirnya mengesahkan seperti berikut :
Keputusan Analisis Kain Putih




Keputusan Analisis Benang


BIL
JENIS KAIN
KEPUTUSAN
1
Chiffon
100 % Sutera
2
Satin
100 % Sutera
3
Creepe De Chine
100 % Sutera
4
Jacqued
100 % Sutera
5
Habotai
100 % Sutera
6
Silk Kimono
100 % Sutera
7
Silk Chiffon
100 % Sutera
8
Doble Jacquard
100 % Sutera
9
Rayon Jaquard
74 Viscose Rayon/ 26% Sutera
10
Opel
54% Sutera / 46 Viscose Rayon

Keputusan Analisis Benang
BIL
JENIS KAIN
KEPUTUSAN
1
Benang Sutera
100 % Sutera
2
Benang Emas
Polymide (Emas) / Rayon (Putih)
3
Benang Perak
Polymide (Perak) / Rayon (Putih)
4
Benang Polyester
100 Polyester


 عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ اليَمَانِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُولُ لاَ تَلْبَسُوا الْحَرِيرَ وَلاَالدِّيبَاجَوَلاَ تَشْرَبُوافِي آنِيَةِ الذِّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلاَ تَأْكُلُوافِي صِحَافِهَا فَأِنَّهَا لَهُمْ فِي الدُّنْيَا وَلَنا فِي الآخِرَةِ

Dari Hudzaifah bin al-Yaman, dia berkata, Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Janganlah kalian mengenakan sutra halus dan sutra kasar, dan janganlah kalian minum dengan menggunakan bejana emas dan perak, janganlah kalian makan dengan piring emas dan perak, karena yang demikian itu bagi mereka di dunia dan bagi kalian di akhirat.

Makna Secara Umum
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kaum laki-laki mengenakan sutra halus dan sutra kasar, karena jika laki-laki mengenakannya, bisa mengesankan sifat kewanitaan atau menyerupai para wanita yang suka kepada perhiasan. Sementara kaum laki-laki dituntut untuk memiliki ketegaran, kekuatan dan kejantanan.

Beliau juga melarang masing-masing dari kaum laki-laki dan wanita makan dan minum dengan menggunakan piring dan bejana yang terbuat dari emas atau perak, karena hal itu mencerminkan kemewahan dan kesombongan, disamping dapat menyakiti hati orang-orang fakir yang tidak memiliki apa pun untuk memenuhi kebutuhan pokoknya dan juga dapat mempersempit perputaran uang di kalangan orang-orang yang bermuamalah. Beliau memberikan alasan dengan bersabda, “Sesungguhnya makan dan minum dengan menggunakan emas dan perak itu bagi orang-orang kafir yang menikmati kesenangan mereka di dunia. Sementara kenikmatan itu bagi kalian wahai orang-orang muslim yang tulus pada hari Kiamat, jika kalian menghindari emas dan perak itu karena takut kepada Allah dan mengharapkan pahala di sisi-Nya.


Orang laki-laki yang mengenakan sutra di dunia, berarti dia lebih dahulu menikmatinya. Karena itu dia tidak akan menikmati dan mengenakannya di akhirat. Sebab orang yang lebih dahulu menikmati sesuatu sebelum tiba waktunya, maka dia dihukum dengan tidak mendapatkan kesenangan itu. Sesungguhnya siksa Allah itu amat pedih

No comments:

Post a Comment